Showing posts with label ibadah. Show all posts
Showing posts with label ibadah. Show all posts

Thursday, 17 September 2015

Karna Surga itu Gak Murah

Berapa banyak orang yang menyadari bahwa kita hidup di dunia ini bukan untuk sembarangan tapi ada tujuan dari Sang Pencipta.

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepada-Ku" QS Adz-dzariyat (51): 56
dan, berapa banyak orang yang sudah merasa beriman tapi belum diuji seperti orang-orang soleh sebelumnya.

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, 'kapankah datangnya pertolongan Allah?' ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat" QS Al-baqarah (2): 214.
"Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata 'inna lillahi wa inna ilaihi raji'un' (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." QS Al-baqarah (2): 156-157.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar" QS Ali-imran (3): 142.
 
Tidak ada ujian yang enak. setiap kali aku merasa sedang diuji, aku coba kembalikan lagi ke Allah dan meyakinkan diri sendiri, "syn, surga itu gak murah. bear it! Allah tidak akan menyia-nyiakan amalan hambanya" tidak ada yang pernah bilang bahwa ujian itu mudah, tapi kita pasti bisa melewatinya karna Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kemampuannya.

Wednesday, 8 July 2015

Hijrah Yuk!

Aku baru menggunakan hijab itu sekitar taun 2008-2009 (lupa kapan tepatnya), tapi baru bener-bener hijrah yaitu tahun 2013. awal ceritanya, taun 2012 akhir (Desember) aku dapet suatu ujian yang akhirnya tahun 2013 itu jadi titik balik hidup aku. saat ini aku bersyukur dapet ujian itu karena aku bisa jadi diri aku yang sekarang. berkat ujian itu muncul beberapa kesadaran yang menurut aku setiap orang perlu punya. yaitu:
1. Jika kita memilih dunia dan melakukan apa yang dilarang oleh agama. Mau berlari dan bersembunyi sejauh apapun dari Allah, Dia akan tetap menemukan kita
2. Sengotot apapun kita akan keinginan kita, tetap kehendak Allah yang akan terjadi
3. Kita bisa saja memilih untuk menutup telinga terhadap peringatan Allah tapi Dia bisa melakukan apapun pada kita. Hidup kita ada di tangan Allah, Dia bisa melakukan apa saja terhadap kita bahkan hal yang paling kita tidak inginkan.

Karena kesadaran-kesadaran tersebut, akhirnya aku sadar bahwa aku ga bisa seenaknya menjalani hidup ini. Allah yang tau apa yang terbaik buat aku, Dia juga yang bisa mengendalikan hidup aku. aku harus kembali pada Allah. akhirnya aku pun mulai mempelajari islam lebih dalam dan memperbanyak ibadah.

tapi efek ujian tersebut masih berlanjut bekasnya sampe 1 tahun ke depan dan hidup aku baru benar-benar stabil 2 tahun kemudian yaitu di sekitar akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015. seseorang pernah berkata bahwa orang jahat untuk jadi baik diuji dengan cobaan. sedangkan orang baik untuk jadi jahat diuji dengan kesenangan. dan ayat ini juga berlaku dalam hidup aku saat itu.

AL-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 2-3
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آَمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2)
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (3)


Terjemahan 
(2) Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
(3) “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.


sesudah ujian di akhir tahun 2012 itu, lalu aku berusaha untuk kembali mengingat Allah, ujian-ujian berikutnya datang terus-menerus hingga setahun ke depan. datengnya dari pekerjaan, keluarga, keuangan, dan mantan pacar. Alhamdulillah karna kesadaran-kesadaran yang aku sebutkan di atas, keyakinan aku udah nempel dalem diri dan meneguhkan pendirian aku untuk tetep berprasangka baik sama Allah. tapi ingat pula, bahwa Allah tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan kita.

salah satu hikmah yang aku dapet adalah kemampuan menumbuhkan kebahagiaan. kebahagiaan itu ga susah, cukup bersyukur menggunakan hati atas apa yang dimiliki dan tidak dimiliki.

Jadi, poin penting yang ingin aku sampaikan adalah "Yuk Hijrah", yuk kembali sama Allah. kemana lagi kita akan pergi selain kepada Allah yang menciptakan kita. sebanyak apapun uang yang kamu punya dan sebesar apapun pengaruhmu terhadap dunia, tetap gabisa mengalahkan kekuatan Allah. kekuasaan Allah bukan hanya di bumi, bahkan juga di langit. udah tau besarnya galaxy bimasakti segimana? itu hanya 1 dari banyak galaxy yang Allah ciptakan. kita ini ga ada apa-apanya.

pilihan ada di tangan kita, mau menjalankan perintah-Nya atau menjalani hidup dengan aturan sendiri tapi harus siap dengan resikonya?

Sunday, 22 March 2015

Pesan Seorang Guru

Jumat lalu aku ketemu dengan salah satu guru yang ngajarin saya lebih dalam soal agama. pada intinya pesan beliau yaitu 3 hal:

1. Percaya adanya Allah SWT
pada poin ini, beliau memberi contoh bahwa kita harus mandiri. karena kemandirian itu adalah wujud rasa percaya bahwa Allah SWT ada. salah satu perilakunya yaitu jangan bergantung pada orang tua. yang aku tangkap dari pesan ini yaitu bahwa ketika kita merasa khawatir, takut dan menjadi stress karna hal itu, saat itulah kita tidak percaya bahwa Allah ada.

2. Memberikan manfaat bagi orang lain
pada poin ini, beliau berpesan bahwa kita harus memberikan manfaat bagi orang lain, salah satunya berderma. menurut saya, berderma disini bukan cuma sedekah, tapi bisa berupa bantuan materi maupun non materi.

3. Menyadari kalo diri saya bukan siapa-siapa.
pada poin ini, beliau sedikit menampar saya dengan bilang bahwa kita jangan sombong dengan jabatan, kekayaan, kecantikan, dll. di hadapan Allah SWT kita bukanlah apa-apa.


Saturday, 10 January 2015

Belajar Bertanya pada Allah SWT

Suatu hari saya ngobrol sama temen sekampus saya. dia jurusan biologi dan S2nya ngambil yang berkaitan dengan Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota). sedangkan S1 saya adalah Planologi. waktu itu kita ngobrol soal AL-quran dan Planologi dan kata-kata yang paling saya ingat dari dia adalah, Al-quran itu petunjuk segala aspek kehidupan manusia. Merencanakan kota pun memang harus merujuk pada Al-quran. saya lupa kata-kata tepatnya seperti apa, tapi pada intinya kaya gitu. lalu saya langsung ngeh. "iya yah... kenapa kita semua menjalani hidup ini jarang sekali melibatkan Tuhan yang tau segala jawaban?" percakapan itu adalah sekitar 3-4 tahun yang lalu.

Kalo saya diam sejenak, merenung dan memperhatikan sekitar. hampir semua dari kita sibuk oleh dunia bukan karna ingin mengejar akhirat. banyak masalah yang kita hadapi makin menyibukkan kita sama dunia. Ketika ada kendala dalam pekerjaan, kita selesaikan sendiri, kita pusing-pusing sendiri. padahal mungkin Allah SWT ngeliat kita sambil cengar-cengir sambil bilang, "Aku akan memberikan dia solusi tapi dia tidak bertanya padaku." suatu hari saya memutuskan untuk mengurangi curhat sama orang karna takut membebani orang tersebut, karna malu dan karna takut rahasia tersebut bocor. lalu ada orang yang bilang sama saya, kalo curhat lebih baik langsung sama Allah SWT. akhirnya ketika saya ingin curhat sama orang, saya coba untuk curhat sama Allah sehabis solat. hal tersebut lumayan efektif karna saya ngerasa lebih tenang dan ajaibnya adalah Allah akan memberi kita solusi dengan berbagai cara. bukan cuma itu, saya juga jadi ngerasa lebih dekat sama Allah.

Ternyata kebiasaan ini juga dilakukan oleh guru-guru yang mengajarkan saya tentang islam. Pak Zaidul Akbar, dokter sehat islami, bicara dalam tweetnya bahwa dalam setiap hal biasakanlah untuk ngobrol sama Allah, misal kita kejebak macet di jalan, ketika akan berangkat kerja, dll. guru psychotronica Indonesia pernah ngajarin saya untuk tiap bulan lapor progress kehidupan kita di dunia, bahkan kalo bisa siapin laptop segala. laporan tentang keuangan kita, keluarga, harapan kita, kerabat kita, karir kita, bahkan sampe tetangga kita. bukan cuma masalah aja yang diceritain tapi hal-hal baik pun diceritain pula. seperti bagaimana kita laporan progress pekerjaan ke bos tiap minggu atau tiap bulan sebagai laporan pertanggujawaban. meskipun ga sampe nyiapin laptop dan bikin presentasi di power point, tapi saya suka cerita ke Allah soal hidup saya. Mungkin ini agak aneh, karena kita tidak terbiasa melibatkan Tuhan dalam kehidupan duniawi kita. padahal jelas-jelas tujuan Allah menciptakan kita di dunia ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. tidak ada yang selain itu. Jadi ketika ada satu hal yang kita lakukan di dunia ini bukan karena Allah, maka itu tidak bernilai ibadah. memang ga mudah tapi kita bisa minta bimbingan Allah SWT kan? yah,, kita sama-sama belajar menuju kesana :)