Wednesday 13 January 2016

Cerita Umroh: How Woman be Protected in Saudi Arabia

Ketika berada di Madinah dan Mekkah, saya sering melihat perempuan Arab baik tua maupun muda yang menggunakan baju serba hitam bercadar. selama ini awalnya saya pikir cadar adalah suatu bentuk kepatuhan kepada Allah SWT, tp setelah melaksanakan umroh, saya berpikir nampaknya itu tidak sepenuhnya benar. pertama-tama, ketika umroh dan melempar jumroh, perempuan tidak boleh menggunakan cadar, kedua, sebagian perempuan malah membuka cadarnya di depan umum. ketiga, meskipun menggunakan cadar, sebagian dari mereka tidak menggunakan kaos kaki. dari semua itu, saya berkesimpulan bahwa cadar bukan suatu bentuk ketaatan tetapi lebih kepada gaya hidup, gaya berpakaian, kebiasaan, dan cara mereka menutup diri dari dilihat oleh orang lain. namun ada sisi dimana sangat saya sukai dari kebiasaan di Arab yaitu bagaimana perempuan begitu dihargai dan dihormati di Arab.
1. perempuan tidak boleh pergi sendiri
jarang sekali kita melihat perempuan di jalanan atau di tempat umum. kalaupun ada, pasti mereka pergi beramai-ramai atau paling tidak sama mahramnya (suami atau saudara atau ayah, dll). di arab, perempuan tidak boleh pergi sendirian. sehingga kalo selesai solat di mesjid, saya sering melihat banyak laki-laki yang menunggu di pintu masuk mesjid khusus perempuan untuk menjemput mahramnya. beda sama di Indonesia, dimana jam 8 malem aja masih banyak perempuan yang pulang sendirian.
2. perempuan tidak boleh menyetir kendaraan
ya, sebagian orang mungkin berpikir bahwa dengan tidak bolehnya menyetir kendaraan akan mengurangi kebebasan mereka bergerak. tapi, saat berada di Arab justru saya melihat bagaimana kesiapan laki-laki disana untuk mengantar perempuan-perempuan yang jd mahramnya.
3. baju serba hitam dan cadar
tidak ada yang menarik dari orang yang menggunakan baju serba hitam longgar dan cadar. tapi, mereka menarik dengan caranya sendiri. mereka menggunakan itu seperti mereka menghormati dirinya sendiri. menutup diri dari mata-mata yang liar. hehe. FYI, sebagian besar dari mereka lebih cantik dari artis-artis di Indonesia. perempuan-perempuan di Arab itu MasyaAllah cantiknyaa.. bayangkan mereka berada di suatu negara dimana orang-orang banyak datang kesana untuk beribadah, dimana air zam-zam sebagai air suci mudah didapat dan murah. dimana, minyak zaitun yang menyehatkan juga mudah dan murah. mereka cantik secara alami dan tanpa make up.
4. jarang ada perempuan yang bekerja di kantor (bahkan mungkin tidak ada)
saya dapat info dari orang Indonesia yang berkerja di Mekkah bahwa perempuan Arab itu dibuat invisible. jarang terlihat. mereka seperti ratu yang keseharian mereka diisi dengan makan dan tidur dan jarang berolahraga. makanya, pas tua, kebanyakan dari mereka gendut. sisi ininya jangan ditiru ya.

kalo tidak paham, memang terasa bahwa peraturan-peraturan tersebut mengekang mereka. tetapi justru sebaliknya, peraturan-peraturan tersebut dibuat untuk melindungi mereka karena begitu dihargai dan dihormatinya perempuan di negara tersebut.

No comments:

Post a Comment